Grup lawak legendaris, Warkop DKI, yang beranggotakan Dono,
Kasino, dan Indro, memutuskan mengakhiri kiprahnya dalam film bioskop
pada Pencat Sana Pencet Sini (1994). Selepas itu, mereka
bertransmigrasi ke layar beling sampai kemudian Kasino dan Dono menghadap ke
Yang Maha Pencipta. Merek dagang Warkop sempat terhenti di periode awal 2000-an
dengan Indro lebih memilih ke solo karir lalu merekrut personil baru guna
mempertahankan eksistensi grup yang membesarkan namanya tersebut. Terhenti
selama belasan tahun, rumah produksi Falcon Pictures (Comic 8, My Stupid Boss)
yang memberi gagasan untuk mengaktivasi Warkop DKI – tentunya dengan anggota
baru. Al hasil tiga nama terpilih dalam regenerasi Warkop DKI (atau Warkop DKI
Reborn) yakni Abimana Aryasatya, Vino G. Bastian, serta Tora Sudiro.Sosok
peran pengganti dari Dono, Kasino, maupun Indro,memicu beragam reaksi keras
dari kalangan netizen yang protes mengingat tampilan fisik diantara
mereka jauh berbeda. Namun hal itu mulai mereda tatkala trailer resmiWarkop DKI
Reborn: Jangkrik Boss Part 1 dilepas, disusul oleh film utuhnya yang
lantas cukup ampuh memikat pencinta film indonesia.
Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 menempatkan
Dono (Abimana Aryasatya), Kasino (Vino G. Bastian), dan Indro (Tora Sudiro)
sebagai personil dari sebuah lembaga swasta bernama CHIIPS (Cara Hebat
Ikut-Ikutan Penanggulangan Sosial) seperti di film yang berjudul CHIPS rilisan
tahun 1982. Walau tampak sangat berkontribusi terhadap pekerjaan mereka yang
bertugas melayani masyarakat, Warkop DKI tentu tidak bisa lepas dari
kekonyolan-kekonyolan serta menambah kekacauan besar. Bisa dilihat bagaimana
aksi mereka saat ditugaskan sang atasan, Juned (Ence Bagus), untuk menangkap
kawanan begal bersama personil baru asal Prancis Sophie (Hannah Al Rashid).Dono
dan Sophie secara iseng melakukan adegan tersohornya Titanic di atas
motor, tindakan absurd Kasino dan Indro yang berujung pada
tertukarnya wajah sepasang suami istri, sampai menghancurkan sebuah galeri
ternama. Gara-gara serentetan kekacauan itu, trio DKI harus membayar uang ganti
rugi sebesar 8 miliar dalam tempo satu pekan dan apabila gagal memenuhinya,
ketiganya harus mendekam di balik jeruji besi selama 10 tahun lamanya. Tidak
ingin berakhir dibui, Warkop DKI reborn pun bahu membahu dengan Sophie untuk
mengumpulkan uang senilai 8 miliar sebelum jatuh tempo.
Bagaimanapun juga
tujuan utama Jangkrik Boss Part 1 adalah menghibur penonton. Gelak
tawa yang telah timbul di pembuka, diupayakannya untuk tetap terjaga sepanjang
durasi mengalun. Tidak bisa dihindari memang ada kalanya agak tergelincir yang
menggagalkannya tersampaikan ke penonton. Ada cukup banyak momen-momen
penahan tawa yang sulit terlupakan.Seperti plesetan Khong Guan, teror Pak Pos,
kejar-kejaran antara trio DKI dengan begal yang diwarnai aksi kendaraan
bermotor di jalanan ibukota, kunjungan bikin panas hati ke rumah Pakdhe Slamet
(Tarzan), persidangan yang dipimpin oleh hakim baperan (Agus Kuncoro), dan
kebersamaan trio DKI bersama sang atasan yang diperas Kasino menggunakan kata
kunci “Jangkrik, boss” setelah ketahuan bermain perempuan di kantor.
Di sela-sela sederet pemberi kesenangan maksimal ini, ada pula beragam
penghormatan ke film-film terdahulu Warkop DKI entah itu dari judul, dialog,
hingga adegan-adegan mengesankan.
Humor lucu yang menggelitik bukanlah sumber energi Jangkrik
Boss Part 1. Film ini unggul di dalam teknis dengan tata rias meyakinkan yang
bikin penonton pangling ke wajah Abimana Aryasatya (benar-benar mirip almarhum
Dono beneran) dangan efek khusus cukup halus yang menunjang kegilaan Warkop DKI
di jalanan. Abimana, Vino, beserta Tora berhasil menutup rapat mulut-mulut
pedas yang tiada habisnya mengkeritik. Khususnya Abimana dan Vino yang menjiwai
karakter masing-masing secara meyakinkan sampai-sampai lupa bahwa dua aktor
yang tengah memainkan lakon di layar bukanlah Dono maupun Kasino. Bukan hanya
lini utama, jajaran pendukungnya pun memberi performa sama bagusnya seperti
Ence Bagus yang mengingatkan kita pada Panji Anom, jelmaan Meriam Bellina alias
Hannah Al Rashid, Tarzan dalam penampilan singkat yang bikin gregetan, Agus
Kuncoro yang rasa-rasanya belum pernah tampil sekocak ini sebelumnya, lalu
Indro yang menggelitik dalam peran absurd. Ingin sekali mengucap “Bravo!” ke
Falcon Pictures, Anggy Umbara, jajaran pemain dan kru atas upaya suksesnya
membangkitkan lagi Warkop DKI. Tidak sabar rasanya untuk mengetahui kelanjutan
keseruan Warkop DKI yang mengikat di Jangkrik Boss Part 2.
No comments:
Post a Comment