Monday, 19 September 2016

Warkop DKI Reborn (Jangkrik Boss Part 1)


Grup lawak legendaris, Warkop DKI, yang beranggotakan Dono, Kasino, dan Indro, memutuskan mengakhiri kiprahnya dalam  film bioskop pada Pencat Sana Pencet Sini (1994). Selepas itu, mereka bertransmigrasi ke layar beling sampai kemudian Kasino dan Dono menghadap ke Yang Maha Pencipta. Merek dagang Warkop sempat terhenti di periode awal 2000-an dengan Indro lebih memilih ke solo karir lalu merekrut personil baru guna mempertahankan eksistensi grup yang membesarkan namanya tersebut. Terhenti selama belasan tahun, rumah produksi Falcon Pictures (Comic 8, My Stupid Boss) yang memberi gagasan untuk mengaktivasi Warkop DKI – tentunya dengan anggota baru. Al hasil tiga nama terpilih dalam regenerasi Warkop DKI (atau Warkop DKI Reborn) yakni Abimana Aryasatya, Vino G. Bastian, serta Tora Sudiro.Sosok peran pengganti dari Dono, Kasino, maupun Indro,memicu beragam reaksi keras dari kalangan netizen yang protes mengingat tampilan fisik diantara mereka jauh berbeda. Namun hal itu mulai mereda tatkala trailer resmiWarkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 dilepas, disusul oleh film utuhnya yang lantas cukup ampuh memikat pencinta film indonesia.

Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 menempatkan Dono (Abimana Aryasatya), Kasino (Vino G. Bastian), dan Indro (Tora Sudiro) sebagai personil dari sebuah lembaga swasta bernama CHIIPS (Cara Hebat Ikut-Ikutan Penanggulangan Sosial) seperti di film yang berjudul CHIPS rilisan tahun 1982. Walau tampak sangat berkontribusi terhadap pekerjaan mereka yang bertugas melayani masyarakat, Warkop DKI tentu tidak bisa lepas dari kekonyolan-kekonyolan serta menambah kekacauan besar. Bisa dilihat bagaimana aksi mereka saat ditugaskan sang atasan, Juned (Ence Bagus), untuk menangkap kawanan begal bersama personil baru asal Prancis Sophie (Hannah Al Rashid).Dono dan Sophie secara iseng melakukan adegan tersohornya Titanic di atas motor, tindakan absurd Kasino dan Indro yang berujung pada tertukarnya wajah sepasang suami istri, sampai menghancurkan sebuah galeri ternama. Gara-gara serentetan kekacauan itu, trio DKI harus membayar uang ganti rugi sebesar 8 miliar dalam tempo satu pekan dan apabila gagal memenuhinya, ketiganya harus mendekam di balik jeruji besi selama 10 tahun lamanya. Tidak ingin berakhir dibui, Warkop DKI reborn pun bahu membahu dengan Sophie untuk mengumpulkan uang senilai 8 miliar sebelum jatuh tempo. 


 Bagaimanapun juga tujuan utama Jangkrik Boss Part 1 adalah menghibur penonton. Gelak tawa yang telah timbul di pembuka, diupayakannya untuk tetap terjaga sepanjang durasi mengalun. Tidak bisa dihindari memang ada kalanya agak tergelincir yang menggagalkannya tersampaikan ke penonton. Ada cukup banyak momen-momen penahan tawa yang sulit terlupakan.Seperti plesetan Khong Guan, teror Pak Pos, kejar-kejaran antara trio DKI dengan begal yang diwarnai aksi  kendaraan bermotor di jalanan ibukota, kunjungan bikin panas hati ke rumah Pakdhe Slamet (Tarzan), persidangan yang dipimpin oleh hakim baperan (Agus Kuncoro), dan kebersamaan trio DKI bersama sang atasan yang diperas Kasino menggunakan kata kunci “Jangkrik, boss” setelah ketahuan bermain perempuan di kantor. Di sela-sela sederet pemberi kesenangan maksimal ini, ada pula beragam penghormatan ke film-film terdahulu Warkop DKI entah itu dari judul, dialog, hingga adegan-adegan mengesankan. 

Humor lucu yang menggelitik bukanlah sumber energi Jangkrik Boss Part 1. Film ini unggul di dalam teknis dengan tata rias meyakinkan yang bikin penonton pangling ke wajah Abimana Aryasatya (benar-benar mirip almarhum Dono beneran) dangan efek khusus cukup halus yang menunjang kegilaan Warkop DKI di jalanan. Abimana, Vino, beserta Tora berhasil menutup rapat mulut-mulut pedas yang tiada habisnya mengkeritik. Khususnya Abimana dan Vino yang menjiwai karakter masing-masing secara meyakinkan sampai-sampai lupa bahwa dua aktor yang tengah memainkan lakon di layar bukanlah Dono maupun Kasino. Bukan hanya lini utama, jajaran pendukungnya pun memberi performa sama bagusnya seperti Ence Bagus yang mengingatkan kita pada Panji Anom, jelmaan Meriam Bellina alias Hannah Al Rashid, Tarzan dalam penampilan singkat yang bikin gregetan, Agus Kuncoro yang rasa-rasanya belum pernah tampil sekocak ini sebelumnya, lalu Indro yang menggelitik dalam peran absurd. Ingin sekali mengucap “Bravo!” ke Falcon Pictures, Anggy Umbara, jajaran pemain dan kru atas upaya suksesnya membangkitkan lagi Warkop DKI. Tidak sabar rasanya untuk mengetahui kelanjutan keseruan Warkop DKI yang mengikat di Jangkrik Boss Part 2. 

No comments:

Post a Comment