Monday 26 September 2016

FLASHBURN (2016)

Di dunia modern ini bisa dikatakan semua orang dapat menciptakan sesuatu,baik itu berwujud ataupun tidak. Bercerita tentang kegagalan pasti semua orang tidak mengharapkan hal itu, tidak banyak juga manusia yang dalam percobaanya langsung bisa sukses. Kejadian gagal percobaan itu kali ini di filmkan, iya. Film Flashburn merupakan sebuah film yang berisikan perjalanan seorang profesor yang telah gagal dalam misi menciptakan zat protein yang dia kelola.

  Sebut saja Wes, pria yang tengah mengalami masalah terbesar dalam hidupnya itu berawal dari percobaan yang dia lakukan. Masalah tersebut bermula ketika ia terbangun dalam sebuah gudang dalam posisi diaekap. Dalam keterjagaanya yang kini dia alami, dia sama sekali tak mengingat dirinya, hal yang telah menimpanya. Hanya bertahan hiduplah yang bisa dia lakukan saat itu.

  Hingga suatu ketika dia mengetahui bahwasanya diluar sana sedang mengalami kekacawan, Kejadian tersebut mengakibatkan dirinya mengetahi segala sesuatu yang terjadi terhadap dirinya. Dia mengetahui bahwa kekacawan tersebut berasal dari percobaanya yang gagal. Di pihak lain, seorang ahli mikrobiologi tengah berkonsentrasi mengatasi masalah yang sedang dialami kala itu. Berharap percobaan yang tengah ia lakoni membuahkan hasil, dengan sungguh-sungguhnya ia membuat zat penawar virus Ebola tersebut.

Namun siapa sangka kejadian naas tersebut terulang kembali. Protein yang baru saja dibuat ahli mikrobiologi tersebut bereaksi diluar dugaan sang pembuatnya. Protein tersebut kini berbalik menjadi virus baru yang lebih mengancam kehidupan manusia. Satu-satunya orang yang dipercaya bisa mengatasi masalah tersebut tak lain adalah Wes sendiri. Karena Wes'lah sang profesor pencipta protein tersebut.

Film yang disutradarai oleh Giorgio Serafini  ini direncakanakan akan tayang dalam waktu dekat. sementara itu, naskah film ini ditulis oleh Garry Charles. Film bergenre Sci-fi ini saungguh sayang untuk dilewatkan. Dikemas apik dengan faktor-faktor pendukung yang sangat memadai namun berkesan sederhana, film ini bakalan menjadi film yang tak mudah terlupakan bagi yang sudah menontonnya.

Sunday 25 September 2016

Catatan Dodol Calon Dokter 2016


  Perfilman Indonesia memang patut dibanggakan, ini terbukti dengan banyaknya film baru yang bermunculan serta eksis di bioskop-bioskop tanah air. Bahkan ada yang sudah masuk bioskop internasional,alhasil dari perfilman Indonesia itu banyak aktor-aktor Indonesia yang sudah bermain di film Hollywood. sebut saja Iko Uwais, pria kelahiran Jakarta ini pernah berperan difilm "Man Of Taichi dan Star Wars". Ini merupakan suatu nilai tambah eksistensi Indonesia dimata dunia.

  Saat ini bisa dibilang rumah-rumah produksi film di indonesia sudah mulai menunjukan kehebatan terpendam yang dimilikinya. Dibulan September saja sudah banyak film indonesia yang masuk panggung layar kaca,contohnya film Warkop DKI Reborn yang berhasil menembus 5 juta penonton dalam kurun waktu kurang dari dua pekan. Falcon Picture, Frederica mengaku bahwa hal tersebut menjadi prestasi besar bagi Warkop DKI Reborn.

Dibulan Oktober mendatang,Box Office Indonesia bakalan meluncurkan kembali film bergenre drama komedi. Film yang diproduksi CJ Entertainment dan Radikal film ini berjudul "Catatan Dodol Calon Dokter" dan siap meramaikan suasana layar kaca Indonesia. Film ini disutradarai oleh Ifa Isfansyah dan diangkat dari kisah novel ini bercerita tentang alasan seorang pria yang memilih untuk masuk ke fakultas kedokteran.Namun alasan yang dia pilih bukan merupakan alasan yang logis, bagi dia masuk ke fakultas kedoteran itu cuman ingin mendapatkan Ijazah bergengsi, jaminan hidup, berpenghasilan besar serta pelancar mendapat jodoh yang diimpikan.

  Riva (Adipati Dolken) selaku tokoh utama dalam film ini menceritakan bahwa dirinya masuk ke fakultas kedokteran itu hanya ikut-ikutan semata. Hanya ingin mengikuti gadis yang dianggap sahabat semasa SMAnya, gadis itu bernama Evi (Tika Bravani). Namun tak lama berselang, Riva bertemu dengan Vena (Aurelie Moeremans), sejak pertemuan itu Riva dan Vena menjadi dekat. Hal ini jelas membuat hubungan Reva dengan Evi menjadi renggang serta masing-masing mengakui kedekatanya tak lebih dari sekedar sahabat.

  Pada kahirnya Riva yang selalu berbuat kesalahan dari tingkah konyolnya masuk kedalam daftar hitam dari Profesornya. Saat dia mulai sadar dengan apa yang dia lakukan, dia mulai bertanya-tanya dan ragu tentang pilihanya masuk ke fakultas kedokteran. Dan pada akhirnya karena kesalahan yang dia perbuat kepada pasien yang dia tangani meninggal, Riva benar-benar sadar bahwa makna panggilan yang selama dia kerjakan merupakan suatu tanggung jawab besar dan yang selama ini dia miliki terhadap Evi merupakan cinta yang dia pilih.

  

Saturday 24 September 2016

Stroks (2016)


Stroks merupakan film yang bercerita tentang kisah burung bangau pengirim bayi yang populer. burung bangau tersebut dipelihara oleh perusahaan Strok Mountain pengirim bangau terkemuka dikota itu. suatu ketika Junior (salah satu karyawan di perusahaan itu) mendapati jabatanya akan segera dipromosikan.Namun malapetaka terjadi pada dirinya, malapetaka yang akan mengancam diri serta karirnya terancam. tak sengaja dia mengaktifkan Baby Making Machine (mesin pembuat bayi).

Berujung pada terciptanya seorang bayi perempuan yang menggemaskan, Junior pun tak tahu harus dikemanakan bayi itu. mengingat bayi itu tidak diciptakan dengan sengaja. Pada akhirnya, teman Junior yang bernama Tulip membantunya mencari keluarga bayi itu.

STROKS merupakan animasi karangan Nicholas Stoller bersama rekannya Doug Sweetland. Selain menjadi pengarang animasi, Nicholas Stoller juga menulis sendiri naskah film yang dikarangnya. Dan lagi akan ada aktris ternama holliwod yang bakalan turut memeriahkan pengisian suara dalam film ini, diantaranya Andy Samberg, Kelsey Grammer, Keegan-Michel Key, dan masih banyak lagi. Film yang digarap oleh studio Warner Bros Animation rencananya akan mulai tayang pada akhir September 2016 di bioskop-bioskop terkemuka.

Captain fantastic (2016)


Ben merupakan ayah yang hidup bersama ke-6 anaknya dihutan,dia juga terisolasi dari masyarakat luar namun dia berambisi agar anak-anaknya menjadi orang luar biasa. Namun situasi itu tak berangsur lama. Suatu ketika tragedipun terjadi, tragedi yang mengharuskan mereka meninggalkan negara buatan mereka serta harus menempuh perjalnan jauh. Interaksi mereka dengan dunia luar membuat mereka harus mempertanyakan kembali perjalanan hidup mereka selama ini.

Captain fntastic merupakan film yang menceritakan tentang keterbukaanya masyarakat modern terhadap segala hal yang berbaur dengan menjauhnya hal-hal mendasar dalam hidup. seperti konsumerisme,sistem pendidikan,cara bertahan hidup dan kapitalisme. Idealisme yang dibawakan keluarga Ben dikemas apik dalam sebuah film ringan serta jalan cerita yang hangat. film ini akan sangat mudah memikat setiap penonton dengan tingkah lucu serta menggemaskan dari ke-6 anak Ben.

Karakter Bodevan,Kielyr,Vespyr,Rellian,Zaja dan Nai dibekali karakter yang Lovable, ini bisa dilihat ketika mereka bersatu untuk menyanyi dan menjadi sama-sama untuk hal yang menakjubkan. Mereka juga dididik dengan cara yang tidak biasa serta unik. Matt Ross yang menjadi sutradara sekaligus penulis naskah masih mempertahankan penempatkan beberapa adegan yang memberikan Nod di film ini, salah satunya yaitu cara yang dilakukan Ben untuk memanggil anak-anaknya dengan kata Bagpipe .Tujuanya untuk memberikan kesan kehangatan antar sesama anggota keluaarga. 

Yang menarik dari film ini jelas karakter Journey. seorang ayah yang menolak peradaban moderen ini memilih meninggalkan keramaian dunia luar. Salah satunya yaitu dengan memilih metode belajar anak-anaknya yang Home Schooling. Dengan bekal pengetahuan, fisik, serta mental yang jauh lebih baik dari anak-anak pada umumnya, ia bertekat menjadikan anaknya orang-orang yang luar biasa. Namun masalahpun terjadi ketika mereka bersentuhan dengan dunia luar,interaksi merekapun menjadi menarik. Baik itu ayah maupun anak-anaknya, mereka sama-sama mengalami kesulitan untuk beradaptasi.Dan pada akhirnya mereka harus melakukan suat hal yang membuat mereka dapat menerapkan gaya hidup terhadap gaya dunia luar.

Perasaan positif ini akan terasa tatkala telah selsai menonton filim ini, after-taste yang menawan dan mengagumkan ditambah beberapa adegan yang sangat ironik membuat film ini sangat spesial. Adegan penutupnyapun sangat sensaisonal, durasi akhir ini memperlihatkan kembali kejadian yang diperlihatkan 128 menit yang lalu. Meski tanpa adanya dialog dan scoring, penonton dapat merasakan hal itu lewat adegan yang dipertunjukan.

Friday 23 September 2016

The Magnificient Seven (2016)


Sejak kedatangan pengusaha kejam (Bartholomew Bogue), kota kecil Rose Creek menjadi sangat menakutkan. Bartholomew Bogue memaksa para penduduk menjual tanah dengan harga murah atau pergi dari kota kecil itu.Jengah dengan situasi yang kian teraniaya,merekapun akhirnya menyewa tujuh orang untuk menghadapi Bogue dan pasukanya.Kelompok tujuh orang tersebut beranggotakan berbagai karakter,mulai dari penjudi,pemburu bayaran,penjahat buronon hingga orang Indian.Dikarenakan sumber daya manusia yang menghawatirkan, ketujuh jawara tersebut harus menggunakan alat seadanya untuk menghadapi Bogue dan pasukanya.


Di sutradarai oleh Antoine Fuqua,film The Magnificient Seven versi 2016 ini dikemas apik dengan cepat.Set piece action panjang serta alur cerita yang menegangkan siap menjaga agar penonton tidak berani peranjak dari kursi duduknya.Selain itu,The Magnificient Seven versi 2016 ini merupakan tipikal film Westeren yang tak lagi memakai atmosfer sepi serta dan bergerak lamban. Ide brilian ini tercipta dari naskah yang diadaptasi oleh Richard Wenk dan Nic Pizzolatto sehingga terciptaah super singly relatif jauh berbeda dari karya-karya tedahulunya. Film The Magnificient Seven 2016 ini mengadaptasi film terdahulunya (The Magnificient Seven 1960),dimana film klasik ini merupakan reimagining dari film karya Akira Kurosawa.Kisah klasik ini menjadi segar kembali oleh aktor serta aktris masa kini.



Yang menjadi sumber perhatian Ane selama 132 menit yaitu sosok wanita yang tiba-tiba menjadi cantik rupawan.Sosok itu tak lain ialah Haley Bennett. Wanita yang pernah main dalam film The Equalizer (2014) dan Hardcore Henry (2015) jelas memberi kesan yang akan dikenang lama dalam film ini, mengingat si cantik berambut merah ini mempunyai skill mengangkat senjata yang tak bisa di pandang sebelah mata. Skill si rambut merah ini bisa dibilang cukup menyaingi Bryce Dallas Howard difilm Jurassic Word (2015) yang kedapati dirinya membawa obor menyala dan berhadapan langsung dengan T-Rex.. 

Hal yang mengejutkan banyak terjadi dalam film ini. Dimana film yang berisikan baku tembak ini juga menyelipkan banyak adegan kemanusiawian yang signifikan. Selain itu,ada banyak menit yang dipergunakan untuk mendalami setiap karakter dari keTujuh jawara tersebut.Mulai dari perkembangan karakter sampai hubungan yang terjadi antar sesama karakter. Usaha tersebut patut diacungi 2 jempol,mengingat sangat sulitnya memberi lapisan tambahan dalam satu adegan. Klimaks yang rasanya berlangsung selama 30 menit itu cukup membungkam mulut penonton dengan adegan simpati tersendiri dari satiap karakter yang semakin terpojokan oleh hal yang bisa membuat mereka mati. 

Tuesday 20 September 2016

One Day GDA Official View 2016

  Setelah sukses dengan film Hello Strenger di tahun 2010 dan Pee Mark di tahun 2013, kali ini GHA (Growth Domestic Happines) resmi meluncurkan film terbarunya One Day. Film drama romantis ini kembali diluncurkan mengingat film rilisan terdahulunya juga sukses menarik perhatian masyarakat banyak. Keunikan film ini akan sangat terasa dengan premis yang akan menambah preperensi cerita romantis tersebut.

Film One Day ini bercerita tentang seorang karyawan IT yang diperankan oleh (Den).Kehadiran Den hanya dianggap sebelah mata, ketika kantornya membutuhkan bantuan perihal komputer,ia baru dianggap ada di kantornya itu.keseharian Den sangatlah membosankan,sampai akhirnya dia bertemu dengan seorang gadis dari bagian marketing (Nui).Akhirnya Den memutuskan untuk berdo'a di bawah lonceng pengabul permohonan,ia berharap agar wanita yang dia sukai (Nui) dapat menjadi pacarnya walaupun cuma satu hari.

kecelakaan pun terjadi pada Nui, dalam perjalanan kantornya ia mengalami kecelakaan sehingga mengakibatkan gangguan hilang ingatan selama 24 jam.Kejadian itupun digunakan Den untuk pura-pura dan berbohong kepada Nui bahwa ia adalah pacarnya Nui. Merasa Nui sudah bisa mengenali dirinya,Den akhirnya mengajak Nui berkeliling Hokkaido.Perjalanan dua sejoli itupun dimulai saat itu.

Film ini dipastikan kembali memikat hati penonton,mengingat kedua karakter utamanya yang sangat membumi dengan dunianya. Den yang super jomblo ngenes dengan muka pas-pasan sangatlah membantu menguatkan alur drama.Sedangkan Nui yang cantik itu tak cukup mudah di dapatkan oleh lelaki biasa seperti Den. Meskipun ada plot yang fiktif,dua pemeran ini sudah pasti memenangkan hati penonton di awal.Sehingga penonton akan pasrah mengenai apa yang akan terjadi selanjutnya.

Secara teknis, film ini sangat sayang untuk dilewatkan. terutama bagi anda pecinta film bergenre romantis namun susah di tebak. Bukan hanya sekedar foktor-faktor pendukung yang sangat profesional, akting dari kedua pemeran utamapun menjadi salahsatu unsur terpenting dari film One Day ini. Bangjong Pisanthanakun selaku sutradara sekaligus penulis naskah sengaja menempatkan lebih banyak adegan yang cenderung realistis. Bersiaplah, kenangan jangka panjang akan sangat anda rasakan bila sudah melihat film ini.


Monday 19 September 2016

Si Juki "Jalan Untuk Kejayaan Indonesia" 2017


Falcon Pictures Production House,lagi-lagi menggebrak deretan film di indonesia.Film yang menganimasikan tokoh Si Juki dalam serial kartun yang sudah lama dikenal banyak orang,serial komik ini  rencananya akan masuk panggung layar lebar dengan judul "Si Juki THE MOVIE"dan akan mulai di putar di bioskop tanah air di tahun 2017.

Di lansir oleh tim Cityzen dalam acara Popcon Asia 2016 Convention Center,Senayan,Jakarta Pusat, Minggu (14/08/2016) Faza Meonk mengatakan bahwa cerita Si Juki dalam film animasi itu akan lebih seru daripada serial komiknya dikarenakan cerita yang lebih apik,karena yang dikomikan merupakan cerita sehari-hari".

Feza Meonk yang menjadi pengarang komik Si Juki ini merasa bangga karena karyanya akan segera masuk panggung layar lebar. Selain itu di film animasi Si Juki ini bakalan melibatkan sejumlah nama terkenal di tanah air,serta akan banyak sekali suara artis yang akan mengisi tokoh kartun tersebut."Yang pasti, kami melibatkan aktor populer,profesional di Indonesia.Tapi,belum bisa kami share sekarang" ungkap Frederica yang sekaligus menjadi produseer di film Si Juki The Muvie ini.

Animator film Si Juki Sendiri Darly Wilson mangaku bahwa dirinya merasa tertantang untuk menggarap film tersebut. Alasan kenapa dia merasa tertantang tak lain karena film ini menceritakan tentang kehidupan manusia pada umumnya. Tokoh Si Juki sendiri dibuat sekocak mungkin untuk menghidupkan peran utama tersebut.
"Tantangan,ekspresi Juki, karena dia punya keunikan karakter sendiri, mataya selalu ngelirik ke kanan dan ke kiri, dan itu jadi tantangan kami gimana Juki berekspresi,marah,senang dan yang lainya."tutur Darly Wilson.

Forever My Girl (2016)


Forever My Girl, begitulah judul film yang disutradai oleh Bethany Ashton Wolf. film ini bercerita tentang perjalanan seorang musisi Rock yang memutuskan untuk pulang ke kampung halamanya. Tujuanya pulang ke kampung halamanya bukan sekedar untuk kembali, ialah untuk menjemput seorang wanita yang selama ini menjadi cinta yang di tinggalkanya. Alex Roe (Liam Page) diceritakan sudah 10 tahun tidak bertemu dengan Gillian Vigman (Doris). mengingat penjadi seorang bintang rock itu menjadikan dirinya lupa akan tanah kelahiran dan cintanya.

Film ini semakin menarik tatkala Liam Page memulai perjalananya ke kampung kelahiranya. film ini semakin cantik dengan peran pendukung serta latar tempat-tempat yang bagus,Sehingga sang sutradara berharap film ini menjadi salahsatu film rating tinggi serta digemari oleh kalangan remaja.

Bethany Ashton Wolf yang bertindak sebagai sutradara sekaligus penulis naskah menggebrak perfilman anak muda zaman sekarang dengan mengusung genre drama romantis yang juga di produksi oleh rumah produksi LD.Entertaintment.




Warkop DKI Reborn (Jangkrik Boss Part 1)


Grup lawak legendaris, Warkop DKI, yang beranggotakan Dono, Kasino, dan Indro, memutuskan mengakhiri kiprahnya dalam  film bioskop pada Pencat Sana Pencet Sini (1994). Selepas itu, mereka bertransmigrasi ke layar beling sampai kemudian Kasino dan Dono menghadap ke Yang Maha Pencipta. Merek dagang Warkop sempat terhenti di periode awal 2000-an dengan Indro lebih memilih ke solo karir lalu merekrut personil baru guna mempertahankan eksistensi grup yang membesarkan namanya tersebut. Terhenti selama belasan tahun, rumah produksi Falcon Pictures (Comic 8, My Stupid Boss) yang memberi gagasan untuk mengaktivasi Warkop DKI – tentunya dengan anggota baru. Al hasil tiga nama terpilih dalam regenerasi Warkop DKI (atau Warkop DKI Reborn) yakni Abimana Aryasatya, Vino G. Bastian, serta Tora Sudiro.Sosok peran pengganti dari Dono, Kasino, maupun Indro,memicu beragam reaksi keras dari kalangan netizen yang protes mengingat tampilan fisik diantara mereka jauh berbeda. Namun hal itu mulai mereda tatkala trailer resmiWarkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 dilepas, disusul oleh film utuhnya yang lantas cukup ampuh memikat pencinta film indonesia.

Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 menempatkan Dono (Abimana Aryasatya), Kasino (Vino G. Bastian), dan Indro (Tora Sudiro) sebagai personil dari sebuah lembaga swasta bernama CHIIPS (Cara Hebat Ikut-Ikutan Penanggulangan Sosial) seperti di film yang berjudul CHIPS rilisan tahun 1982. Walau tampak sangat berkontribusi terhadap pekerjaan mereka yang bertugas melayani masyarakat, Warkop DKI tentu tidak bisa lepas dari kekonyolan-kekonyolan serta menambah kekacauan besar. Bisa dilihat bagaimana aksi mereka saat ditugaskan sang atasan, Juned (Ence Bagus), untuk menangkap kawanan begal bersama personil baru asal Prancis Sophie (Hannah Al Rashid).Dono dan Sophie secara iseng melakukan adegan tersohornya Titanic di atas motor, tindakan absurd Kasino dan Indro yang berujung pada tertukarnya wajah sepasang suami istri, sampai menghancurkan sebuah galeri ternama. Gara-gara serentetan kekacauan itu, trio DKI harus membayar uang ganti rugi sebesar 8 miliar dalam tempo satu pekan dan apabila gagal memenuhinya, ketiganya harus mendekam di balik jeruji besi selama 10 tahun lamanya. Tidak ingin berakhir dibui, Warkop DKI reborn pun bahu membahu dengan Sophie untuk mengumpulkan uang senilai 8 miliar sebelum jatuh tempo. 


 Bagaimanapun juga tujuan utama Jangkrik Boss Part 1 adalah menghibur penonton. Gelak tawa yang telah timbul di pembuka, diupayakannya untuk tetap terjaga sepanjang durasi mengalun. Tidak bisa dihindari memang ada kalanya agak tergelincir yang menggagalkannya tersampaikan ke penonton. Ada cukup banyak momen-momen penahan tawa yang sulit terlupakan.Seperti plesetan Khong Guan, teror Pak Pos, kejar-kejaran antara trio DKI dengan begal yang diwarnai aksi  kendaraan bermotor di jalanan ibukota, kunjungan bikin panas hati ke rumah Pakdhe Slamet (Tarzan), persidangan yang dipimpin oleh hakim baperan (Agus Kuncoro), dan kebersamaan trio DKI bersama sang atasan yang diperas Kasino menggunakan kata kunci “Jangkrik, boss” setelah ketahuan bermain perempuan di kantor. Di sela-sela sederet pemberi kesenangan maksimal ini, ada pula beragam penghormatan ke film-film terdahulu Warkop DKI entah itu dari judul, dialog, hingga adegan-adegan mengesankan. 

Humor lucu yang menggelitik bukanlah sumber energi Jangkrik Boss Part 1. Film ini unggul di dalam teknis dengan tata rias meyakinkan yang bikin penonton pangling ke wajah Abimana Aryasatya (benar-benar mirip almarhum Dono beneran) dangan efek khusus cukup halus yang menunjang kegilaan Warkop DKI di jalanan. Abimana, Vino, beserta Tora berhasil menutup rapat mulut-mulut pedas yang tiada habisnya mengkeritik. Khususnya Abimana dan Vino yang menjiwai karakter masing-masing secara meyakinkan sampai-sampai lupa bahwa dua aktor yang tengah memainkan lakon di layar bukanlah Dono maupun Kasino. Bukan hanya lini utama, jajaran pendukungnya pun memberi performa sama bagusnya seperti Ence Bagus yang mengingatkan kita pada Panji Anom, jelmaan Meriam Bellina alias Hannah Al Rashid, Tarzan dalam penampilan singkat yang bikin gregetan, Agus Kuncoro yang rasa-rasanya belum pernah tampil sekocak ini sebelumnya, lalu Indro yang menggelitik dalam peran absurd. Ingin sekali mengucap “Bravo!” ke Falcon Pictures, Anggy Umbara, jajaran pemain dan kru atas upaya suksesnya membangkitkan lagi Warkop DKI. Tidak sabar rasanya untuk mengetahui kelanjutan keseruan Warkop DKI yang mengikat di Jangkrik Boss Part 2. 

Saturday 3 September 2016

MOVIE REVIEW: Kung Fu Panda 3, Po True Self


          In addition to be one of Hollywood's leading animation studios, as well as a famous Hollywood star has often used to fill out the sound of his films, DreamWorks Animation is also known as the studio that is not shy tried to create a franchise. Not surprising when DreamWorks like to make sequels or spin-offs, especially of films successful in the market, call it Shrek, Madagascar and How to Train Your Dragon. Sometimes the results are encouraging continuation of the franchise in terms of box office, but often the results are less than satisfactory in terms of story.Kung Fu Panda is included in franchise-owned DreamWorks 'lucky', because the first sequel, Kung Fu Panda 2 (2011) still continue the success of the film Kung Fu Panda (2008). Welcome to both the film include positive, both from the box office achievement is equally high, and the quality of its content. One of them is evidenced by the fact that both were nominated for Best Animated Feature Film at the Oscars. Of course, since this DreamWorks, that success should be continued with a sequel again.However, it may be a bit premature to assume Kung Fu Panda 3 is just an attempt to plunder the pockets of consumers-especially those parents who are willing to the wishes of his children to watch this movie in the theaters and buy his merchandise. When observed, the creators of this film managed to exploit the potential of the story and character, which is quite feasible to continue until the third film. The potential of the most important of course is about the identity of Po, a panda eating champion who later also kung fu.


          When recalled, the element of the search for identity is so red thread theme since the first Kung Fu Panda, but the theme was explored step by step. Kung Fu Panda movie first to introduce ancient Chinese martial world inhabited by civilized animals such as humans. The plot is the proof that Po (voiced Jack Black) is the Dragon Warrior, which is forecast to save China from the evil forces, even when he was just a child who has no merchant mi martial arts skills at all.In the film, the fact that Po the panda's father a goose (Mr. Ping, dubbed James Hong) seemed to be hidden joke, let alone described Po felt that it was only normal thing. In the end, the point does not cause too great question, because the attention is more focused on what will become of Po in the future. 'Oddity' past identity Po just started pared Kung Fu Panda 2, and it was revealed that the true Po was adopted, and the possibility that he is the only panda left.Kung Fu Panda 3 can be regarded as the culmination of two trips Po: dig past identity, and meets his future self. Once Po told by the master, Shifu (Dustin Hoffman) to begin teaching kung fu in universities as steps to increase their knowledge, something which is run Po with overwhelmed because he still does not grow out of childish. Meanwhile, also the arrival of Li Po (Bryan Cranston), a panda who claimed to be his biological father, and was about to take her back to the village panda whose existence was kept secret.At the same time, the martial world is threatened by the arrival of Kai (J.K. Simmons), a kind of warrior yak-cow mountain from the spirit world who want to take supernatural warriors, especially the Dragon Warrior. Kai presence drives the plot of this film, so that the elements of the fight that characterizes the film martial arts and Kung Fu Panda franchise well maintained, also increases the entertainment value. 




        However, Kai function here no more than that, overshadowed by the search for identity Po and his discovery of the life of fellow pandas. Less involvement of the figure of the enemy in the theme of the story became one of the weaknesses of Kung Fu Panda 3. In fact, Kai may tersakti enemy that never appeared in the Kung Fu Panda franchiseMoreover, Kung Fu Panda 3 is the overall look of the lightest of the three films that already exist. It can be seen from the fast-paced narrative style, grammar fun and creative games, and various kinds of jokes that appeared in almost all areas that unfortunately not everything tasted fresh as possible no longer surprising in the third film. On the one hand, it succeeded in making this film can be enjoyed with ease without having crammed with heavy thoughts.On the other hand, the film contains the story of Po who must prove he deserves to be called the Dragon Warrior, protecting the birthplace of a new one she knew, also the choice between the biological father or adoptive father who raised him. These themes are potentially make Kung Fu Panda 3 is more emotional than, for example, Kung Fu Panda first to dwell on beliefs about what can and can not be done by someone. Only, bearing most of the film was very cheerful rather cover that potential, so the film is not semeyentuh expected.Apart from that, Kung Fu Panda remains a film worth juxtaposed with the previous two films, especially from the entertainment value that is still capable. Display beautiful images and animations are supported by sound and slick music makes this film so good to watch all ages. Code length is still lovable, while the new code fast enough to familiar. There are still inspiring the values ​​that can be taken as its predecessor, making films that obviously this comedy not just casually without meaning. After all, what is more adorable than seeing dozens of pandas fat various sizes acting silly antics at once?

Friday 2 September 2016

DON'T BREATHE


Cenderung kesulitan menjumpai film horor yang terpatri kuat di ingatan tahun lalu, eh tidak dinyana-nyana pecinta genre ini dimanjakan sekali di 2016 dengan bertebarannya film seram berkesan mendalam. Hampir setiap bulan terwakili oleh satu judul film – kebanyakan diantaranya enggan menyambangi bioskop tanah air kecuali The Conjuring 2 beserta Lights Out – dan khusus bulan Agustus, menghadirkan Don’t Breathe arahan Fede Alvarez yang sebelumnya memberi kita ‘pesta darah’ kala mengkreasi ulang The Evil Dead. Bertolak belakang dengan debut film panjangnya, Don’t Breathe tidak meneror penonton lewat kekerasan berlevel tinggi yang memerahkan layar sekaligus bikin ngilu melainkan nuansa klaustrofobik sangat mengganggu bertabur ketegangan yang mengalami eskalasi di setiap menitnya. Ya, daya cekam hebat adalah kunci utama dari keberhasilan Don’t Breathe. Saking hebatnya, saya bahkan cukup berani untuk mencalonkan Don’t Breathe sebagai kandidat utama film horor terbaik sepanjang tahun 2016. 

Guna menggerakkan film, Fede Alvarez mula-mula menautkan kita kepada tiga serangkai yang terdiri dari Rocky (Jane Levy), Alex (Dylan Minnette), dan Money (Daniel Zovatto). Ketiganya adalah pelaku tindak kriminal kelas teri yang sehari-harinya membobol rumah seorang kaya demi ‘meminjam’ barang-barang berharga guna dijual ditukarkan dalam rupa uang. Motivasi para penduduk Detroit yang tersingkirkan ini melakukan pencurian adalah semata-mata demi mendapatkan kehidupan lebih layak atau bagi Rocky itu berarti memboyong dirinya dan adiknya ke California, meninggalkan sang ibu yang masa bodoh dengan keberadaan mereka. Sayangnya, untuk mewujudkan mimpi-mimpi tersebut, mereka tidak bisa bergantung pada hasil penjualan barang curian. Mau tak mau mereka pun harus mengingkari komitmen untuk tidak merampok uang tunai apabila ingin terbebas dari hunian mereka di Detroit. Petunjuk dari informan Money mengarahkan ketiganya ke rumah seorang veteran perang (Stephen Lang) yang konon menyimpan uang senilai $300 ribu sebagai kompensasi kehilangan sang putri yang tewas dalam suatu kecelakaan. 

Di atas kertas, sepintas sih rencana menyantroni rumah si veteran perang memang terdengar sepele karena: pertama, si pemilik rumah buta dan dia adalah satu-satunya penghuni selain anjing penjaga. Dan kedua, si veteran perang mendiami sebuah rumah sederhana di area pemukiman yang telah ditinggalkan. What possibly could go wrong gitu loh? Problematikanya, Rocky, Alex, dan Money sedari awal tidak mempunyai cukup persiapan. Tanpa dibekali informasi mencukupi perihal identitas sesungguhnya dari si pria buta dan bagaimana cetak biru rumah yang hendak mereka satroni, pada dasarnya mereka sejatinya buta soal kondisi lapangan. Penonton pun memperoleh pandangan yang sama dengan ketiga remaja ini, tidak tahu menahu apa yang menunggu dibalik pintu. Disinilah letak keasyikkannya. Dengan membaca penggalan cerita – serta merujuk ke pola film berjenis home invasion kebanyakan – bisa jadi sebagian penonton mengira ini akan dilantunkan begitu-begitu saja. Si pria buta adalah korban, sementara para begundal-begundal remaja adalah pihak yang perlu diwaspadai. Lalu sepanjang durasi disesaki oleh adegan mereka saling berkejar-kejaran selayaknya kucing dan tikus demi mempertahankan hidup masing-masing. 

Berpatokan pada premis sederhananya, mudah bagi kita memandang remeh. But I can assure you, Don’t Breathe tidak sesederhana tampak luarnya seperti halnya bangunan rumah dalam film ini. Begitu penonton diajak menapaki TKP, kelokan-kelokan berdaya kejut maksimal menghantui secara silih berganti. Posisi antara para ketiga tokoh remaja dengan si pria buta secara cepat bertukar. Laju film yang awalnya mengalun agak perlahan demi memaparkan sekelumit latar belakang bagi Rocky serta Alex sehingga kata ‘simpatik’ bisa disematkan ke mereka, beralih ke mode beringas. Aroma berbahaya langsung menguar terhitung sejak Stephen Lang yang sangat menjiwai perannya melontarkan dialog pertamanya. Menghindari banyak basa-basi – kengerian sosok pria buta lebih banyak bersumber dari bahasa tubuh – dia langsung menutup seluruh akses keluar masuk rumah. Ditopang palet warna pucat, gerak kamera cekatan, serta iringan musik efektif, rasa tidak nyaman sebagai hasil dari terbitnya suasana klaustrofobik pun menjerat. Satu pertanyaan klasik penuh keingintahuan besar lantas timbul, “apa yang akan terjadi berikutnya?.” 

Ya, walau ruang geraknya berkutat disitu-situ saja, Don’t Breathe sama sekali tidak akrab dengan kata ‘menjemukan’. Sebaliknya, Fede Alvarez handal memanfaatkan sempitnya ruang gerak sebagai kesempatannya untuk memaksimalkan ketegangan apalagi ada tunjangan plot berbalur twist. Kita tidak bisa benar-benar menerka akan diarahkan kemana film ini mengingat setiap sudut merupakan ‘medan pertempuran’ menyeramkan – terlebih rubanah yang mempersembahkan adegan mati lampu paling seram. Singkatnya, setiap ruangan mempunyai ancamannya sendiri-sendiri. Saat kamu mengira telah aman, teror lain yang tidak disangka-sangka kemunculannya menghadang. Begitu seterusnya. Situasinya benar-benar dikreasi sedemikian rupa sehingga sang sutradara tidak bergantung pada jump scare murahan untuk menggedor jantung penonton namun pada keadaan yang mengancam kelangsungan nasib barisan karakternya. 

Lihat saja pada momen dimana Rocky dan Alex tersudut di ruang tamu mencoba menyembunyikan keberadaan mereka dari si pria buta yang menggenggam senjata api. Keheningan menyergap, dua remaja apes tersebut saling mengirimkan tanda melalui kontak mata seraya menahan nafas agar helaannya tidak terendus oleh indera tajam si pria tua, dan perlahan-lahan mencoba memindah pijakan kaki yang ndilalah menyebabkan terciptanya suara lantai berderit. Cenderung mustahil kamu tidak berada di fase ‘berdebar-debar cemas’ saat berada di titik ini karena berdasar pengalaman menonton di gedung bioskop, sejumlah penonton ikut dibuat berteriak-teriak gregetan olehnya. Dan adegan ini bukanlah satu-satunya, malah bisa dikata baru sekadar permulaan. Don’t Breathe mempunyai setumpuk adegan yang memungkinkanmu berkeringat dingin, mengeluarkan sumpah serapah dan kesulitan menghela nafas lega lantaran intensitas tidak main-mainnya. Tanpa perlu diberi peringatan untuk “jangan bernafas”, kita pun sudah terlebih dahulu menahan nafas karena ya bagaimana mau bisa bernafas lha wong Don’t Breathe sedemikian mencekamnya.
 

 

Train to Busan (2016)


“Dad, you lied again.”
Kalimat itu meluncur menohok dari bibir gadis kecil yang merasa ayahnya terus menerus diterpa kesibukan. So-aan (Soo-an Kim) yang besok berulangtahun tak mau bingkisan apapun kecuali bertemu ibunya. Sang ayah, Seok Woo (Yoo Gong), yang seorang manajer pendanaan, yang powerful dan kaya itu sebetulnya sayang anaknya. Tetapi dengan setumpuk pekerjaan yang mesti ia urus membuatnya tak dapat meluangkan banyak waktu dengan So-aan dan membuat anaknya lebih banyak meluangkan waktu dengan sang nenek yang tinggal bersama Seok Woo karena pria itu telah bercerai dengan istrinya. “I’ll take you to Mom, no matter what,” kata Seok Woo setelah merasa hubungannya dengan anaknya sudah mencapai titik nadir. Berangkatlah mereka berdua dari Seoul menuju Busan menggunakan kereta.
Di kereta yang segalanya nampak biasa-biasa saja pada awalnya, berubah mencekam. Seorang perempuan aneh berhasil masuk ke dalam kereta tanpa diketahui petugas. Perempuan itu mengunyah leher salah seorang petugas kereta dan dalam hitungan detik petugas itu berubah menjadi ganas pula: matanya berubah menjadi putih mengkilap, kulit pucat dengan vena menonjol, berlari memburu penumpang lain sambil mengeram keras. Sementara di gerbong lain, televisi menyiarkan berita ihwal infeksi yang menjangkiti kota. Kacau. Kata “mayat hidup” menjadi tren di media sosial. Dengan cepat banyak penumpang kereta yang berubah menjadi “zombie” dan para yang tak terjangkit—belum tergigit—berusaha menyelamatkan diri di hari paling buruk dalam hidup mereka.
Di sinilah lika-liku cerita menajam. Selain konflik dengan para zombie, para penumpang selamat juga berkonflik dengan penumpang selamat lainnya mengenai ego masing-masing. Dengan beragam macam jenis manusia di dalam kereta: seorang pebisnis, anak-anak SMA anggota tim baseball, nenek-nenek, dan perempuan hamil beserta suaminya yang kekar namun lembut hatinya, semuanya mengalami konflik tentang mementingkan diri sendiri dan tetap menolong yang lain dengan kecenderungan apes yang besar. “At a time like this, only watch your self,” tegur Seok Woo kepada anaknya setelah gadis itu memberikan tempat duduknya kepada perempuan tua.
Meski film ini membuat adrenalin berpacu dan penuh kekerasan, tetapi dengan cerdas sang sutradara yang juga penulisnya, Sang-ho Yeon, memadukan yang demikian itu dengan melodrama yang seimbang. Pergesekan antara mempertahankan diri atau berkorban di sini dijelentrehkan Sang-ho Yeon dengan brilian yang menampilkan stereotip berkenaan dengan masyarakat modern saat ini dengan karakter-karakter yang kaya. Seorang pebisnis kurang ajar (diperankan dengan baik oleh Kim Ui-Seon) yang serakah, egois, yang sering menganggap diri mereka yang pertama, begitu pas dengan apa yang ada dalam benak kita. Soo-an sang gadis cilik mewakili kita: bagaimana harus bereaksi dalam keadaan gila dan apakah moral dan nilai-nilai yang kita miliki akan memengaruhi tindakan kita. Karakter badass diperankan oleh Dong-seok Ma yang justru mencuri perhatian, dengan tubuh besar dan kekar yang meninju menghajar zombie yang ada di hadapannya agar istrinya yang tengah hamil terus bertahan.
Tak ada adegan yang dipaksakan dalam Train to Busan dan sang sutradara mampu menjaga flow terasa pas dari awal hingga akhir dengan pace yang cepat. Di sini kita juga akan merasakan napas George Romero dan Danny Boyle. Lanskap kota Seoul yang hancur dan suasana mencekam mampu dihadirkan dengan sangat baik dengan tata sinematografi yang top, juga scoring-nya. Penggemar film bergenre ini rasa-rasanya akan dengan mudah menyukai film ini.




Thursday 1 September 2016

MY STUPID BOSS (2016)



Sinopsis Film My Stupid Boss (2016) bercerita antara bos yang kurang jelas dengan karyawanya, "bossman" (Reza Ramadhan) berasal dari indonesia yang memiliki sebuah perusahaan di Kuala Lumper, Malaysia.perusahaanya tersebut tidak memiliki sistem dan aturan yang pasti.Akibatnya sering kali terjadi kekacauan.Dan biang kerok dari kerusuhan itu berasal dari Bossman sendiri.

Bossman memiliki prinsip bahwa (Bos yang selalu benar).Diana (Bunga Citra Lestari) pun terpaksa harus stuck dalam hubungan kerjanya sehari-hari.Kesabaran Diana diuji habis-habisan menghadapi ulah bosnya yang ajaib itu.

Film MY STUPID BOSS merupakan Film Indonesia yang digarap oleh Falcon Pictures. Film ini diangkat dari sebuah novel yang berjudul sama karya Chaos@work. MY STUPID BOSS disutradai dan naskah cerita juga ditulis oleh Upi Avianto