seorang kepala sekolah yang menerapkan disiplin yang egoistis dengan kata kata andalannya, " action-reaction " dimana setiap ada murid yang membuat kesalahan maka akan dihukum dengan dikurung di tempat gelap sampai di pukul,
namun sistem seperti ini tak disukai oleh seorang guru pengawas baru bernama M clement Mathieu.
Mathieu datang ke sekolah asrama itu diawali dengan melihatnya seorang anak bernama Pepinot murid yang paling kecil di sana dan selalu menunggu di gerbang sekolah mengharapkan orang tuanya mengunjunginya, walaupun sebenarnya orangtuanya sudah meninggal.
Cara pengajaran yang berbeda dari Pengawas baru Clement Mathieu itu membuat hidup siswa-siswa Fond de L'Etang mulai berubah, seorang mantan musisi untuk menjadi pengawas asrama mereka dan mengajar musik. Mathieu mencoba untuk menggunakan humor dan kebaikan untuk menangkal kenakalan mereka. Ketika perangkap booby di gunakan dan perangkap itu mengenai mata salah satu pengurus sekolah. Mathieu menjaga identitas anak itu dari kepala sekolah, dan menyuruh anak itu untuk merawat pengurus selama pemulihan.
Mathieu berbicara pada kepala sekolah untuk menangani urusan hukuman anak nakal. Mathieu membentuk paduan suara. Ketika anak-anak mulai sedikit teratasi dengan kegiatan paduan suaranya, datang anak baru bernama Mondain dan mulai menyebabkan masalah - bullying dan memeras uang dari anak-anak lain, merokok di kelas, dan memberontak. Setelah dikurung selama 2 minggu sebagai hukuman, dia melarikan diri dari sekolah sekolah . Pada saat yang sama, semua uang sekolah menghilang. Kepala sekolah pun sangat geram melihat kejadian itu dan segera memanggil polisi Mondainpun akhirnya di serahkan pada ke polisi.
Setelah kejadian Mondain itu , Kepala sekolah membubarkan paduan suara tersebut, tapi Mathieu tak kehabisan akal dengan bantuan teman gurunya Mathieu tetap latihan di kamar tidur asrama sebelum anak anak tidur.Pierre Morhange adalah anak dengan perilaku menyebalkan dan keras kepala. Namun kemampuan bernyanyi Morhange yang luar biasa perlahan-lahan merubah sikapnya dengan bantuan Mathieu.
Lika-liku perjalanan kelompok paduan suara ini berakhir ketika sekolah mereka terbakar karena perbuatan salah seorang mantan siswa sekolah tersebut, ketika Mathieu sedang dalam tanggung jawab menjaga sekolah. Ia dipecat. Dan Peppinot murid paling kecil ikut bersama Mathieu dan impiannya di hari sabtu untuk dijemput orang tua terjawab sudah.
Reviewku :
"Pemain anak sangat natural ditambah setting pedesaan dan pegunungan Perancis ikut membuat film ini menarik. Juga lagu-lagunya yang bisa membuat bulu kuduk ini berdiri, namun di akhir perpisahan antara sang murid dan Mathieu menurutku kurang greget, karena mereka hanya di shot melambaikan tangan saja coba di tambah dengan adegan di perlihatkannya wajah wajah sang murid yang menyanyi dengan muka sedih. tapi aku tetap suka dengan film ini"
" film ini flashback dari dua orang murid Mathieu yaitu Pepinot dan Morhange setelah 50 tahun kemudian, film ini menceritakan bagaimana mengajar anak yang nakal tidak harus dengan kekerasan, film ini pun menceritakan kisah cinta Mathieu pada orang tua Morhange yang bertepuk sebelah tangan. Film ini banyak mendapatkan penghargaan untuk film berbahasa asing terbaik di beberapa ajang penghargaan (Salah satunya Academy Award tahun 2005). Film-film festival biasanya memang luar biasa indah dibandingkan film-film box office".
Nilai : 85/100